Posts

Showing posts from May, 2025

START WITH WHY – Bangun Bisnis dari “KENAPA”

Image
Assalamualaikum, Bapak Ibu Pengusaha LDII DIY. Hari ini kita membahas tentang Bangun Bisnis dengan "Kenapa" . Ini adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Simon Sinek. Inti dari konsep ini adalah bahwa orang tidak membeli apa yang Anda lakukan, tetapi mereka membeli mengapa Anda melakukannya.  Model Lingkaran Emas (The Golden Circle) Sinek menggambarkan konsep ini melalui model yang disebut "Lingkaran Emas" (The Golden Circle), yang terdiri dari tiga lapisan: 1. Why (Mengapa) : Ini adalah tujuan, alasan, atau keyakinan Anda.  ➡️ Mengapa kita mendirikan bisnis ini?  ➡️ Apa masalah yang ingin kita selesaikan?  ➡️ Nilai-nilai apa yang kita pegang teguh?  ➡️ Apa keyakinan kita tentang bagaimana bisnis ini dapat memberikan manfaat?. πŸ’¬ Pertanyaan kunci untuk kita renungkan: Mengapa bisnis kita ini penting? Apa dampak positif yang ingin kita berikan kepada pelanggan, karyawan, dan masyarakat luas? Mengapa orang lain harus peduli dengan bisnis kita? 2. How (Bagaima...

5 Fondasi Pengusaha Hebat yang Selalu Belajar dan Nggak Gampang Menyerah

Image
Halo Bapak Ibu Pengusaha LDII DIY πŸ‘‹ Hari ini kita bahas satu hal penting yang bisa bikin usaha kita lebih tahan banting dan terus berkembang, yaitu: ➡️ Jadi orang yang suka belajar seumur hidup (lifelong learner)! Nah, ternyata ada 5 hal utama yang harus kita latih terus supaya bisa jadi pembelajar hebat sekaligus pengusaha sukses. Yuk kita pelajari satu per satu: 1. πŸ“š Pengetahuan (Knowledge) > "Apa yang kita tahu dan pahami." Ini seperti isi kepala kita . Kalau kita ingin usaha maju, kita harus terus menambah ilmu. ✅ Contoh: - Belajar cara foto produk yang bagus. - Ikut pelatihan tentang cara mengatur keuangan usaha. - Nonton video YouTube tentang strategi jualan. 🧠 Ilmu itu seperti pupuk buat otak kita. Makin banyak, makin subur usaha kita. 2. πŸ› ️ Keterampilan & Kemampuan (Skills and Ability) > " Bagaimana kita menggunakan ilmu itu." Ilmu saja belum cukup. Kita harus bisa mempraktikkan ilmu itu jadi keterampilan. ✅ Contoh: - Setelah belajar foto pro...

3 JENIS KEPEMIMPINAN YANG WAJIB DIPAHAMI PENGUSAHA

Image
Assalamu’alaikum Bapak/Ibu Pengusaha LDII DIY! Hari ini kita akan belajar tentang kepemimpinan dalam bisnis. Kenapa ini penting? Karena bisnis yang sukses selalu memiliki pemimpin yang baik! 1. Kepemimpinan Strategis (Pemimpin yang Menentukan Arah) Kepemimpinan strategis seperti kapten kapal yang menentukan tujuan pelayaran. Tanpa arah yang jelas, bisnis bisa tersesat! πŸ”Ή Apa tugas pemimpin strategis? ✅ Membuat visi (mimpi besar bisnis) ✅ Menentukan tujuan (mau dibawa ke mana bisnis ini?) ✅ Berkomunikasi dengan tim dan pelanggan dengan jelas ✅ Menjaga nilai-nilai bisnis agar tetap berjalan di jalur yang benar πŸ“Œ Contoh nyata: Seorang pemilik usaha laundry yang ingin bisnisnya dikenal sebagai laundry ramah lingkungan. Dia menetapkan visi untuk menggunakan detergen alami dan hemat air, lalu memberitahu pelanggan tentang keunggulan ini. 2. Kepemimpinan Operasional (Pemimpin yang Menjalankan Bisnis Sehari-hari) Kepemimpinan operasional seperti pelatih sepak bola. Dia memastikan timnya beke...

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (CSFs) DALAM BISNIS

Image
Assalamu’alaikum Bapak Ibu pengusaha LDII DIY, semoga usaha kita makin sukses dan barokah! 🌱 Hari ini kita bahas sesuatu yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis, yaitu Faktor Kunci Keberhasilan (CSFs). πŸ’‘ Apa itu CSFs? CSFs (Critical Succes Factors) adalah hal-hal utama yang harus kita lakukan dengan baik agar bisnis sukses. Dengan kata lain, CSFs menjawab pertanyaan “ Apa yang harus dilakukan agar bisnis berhasil? ” Contohnya, dalam bisnis kuliner, makanan harus enak, pelayanan harus ramah, dan promosi harus menarik. CSFs lebih bersifat strategi dan tidak selalu bisa diukur dengan angka. ✨ Kenapa CSFs Penting? Banyak pengusaha gagal bukan karena kurang kerja keras, tapi karena tidak fokus pada hal yang benar-benar penting. Misalnya, ada orang buka warung makan, tapi lebih sibuk dekorasi daripada menjaga rasa makanan. Akhirnya, pelanggan tidak kembali karena makanannya kurang enak. Dekorasi penting, tapi bukan CSFs! πŸ“Œ Cara Menentukan CSFs dalam Bisnis 1️⃣ Tanya ke Diri Sendiri: ...

Kenali KPI agar Bisnis Makin Sukses!

Image
Dalam menjalankan bisnis, kita perlu tahu apakah usaha kita berkembang atau tidak. Salah satu cara untuk mengukurnya adalah dengan KPI (Key Performance Indicator) atau Indikator Kinerja Utama . KPI membantu kita mengetahui apakah bisnis berjalan sesuai rencana atau perlu diperbaiki. ---   Apa Itu KPI? KPI adalah angka atau ukuran yang menunjukkan seberapa baik bisnis kita berjalan. Dengan KPI, kita bisa tahu mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki. Contoh: - Jika kita punya toko sembako, KPI bisa berupa jumlah pelanggan setiap hari atau keuntungan yang didapat setiap bulan. - Jika kita jualan online, KPI bisa berupa jumlah pesanan yang masuk atau seberapa banyak orang melihat produk kita. --- Cara Menentukan KPI yang Tepat: ✅ Relevan: KPI harus sesuai dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai.      - Contoh: Jika ingin meningkatkan kepuasan pelanggan, maka KPI yang dipilih bisa berupa jumlah ulasan positif dari pelanggan atau jumlah keluhan pelang...

CARA MENETAPKAN TUJUAN DAN MENCAPAINYA

Image
     Dalam dunia bisnis, memiliki tujuan yang jelas sangat penting agar usaha kita berkembang dengan terarah. Banyak pengusaha memiliki impian besar, tetapi tanpa perencanaan yang tepat, tujuan tersebut sulit diwujudkan. Oleh karena itu, berikut beberapa metode goal setting yang bisa kita gunakan agar bisnis lebih terstruktur dan mencapai kesuksesan. 1. SMART Goals Metode ini membantu kita menetapkan tujuan yang jelas dan realistis. Pastikan tujuan kita memiliki unsur berikut: ✅ Specific (Spesifik) → Tujuan harus jelas dan tidak ambigu. πŸ”Ή Contoh: "Meningkatkan omzet bisnis kuliner sebesar 20% dalam 6 bulan dengan menambah layanan pesan antar." ✅ Measurable (Terukur) → Harus bisa diukur keberhasilannya. πŸ”Ή Contoh: "Menambah 1.000 pelanggan baru dalam 3 bulan." ✅ Achievable (Dapat Dicapai) → Pastikan target bisa diwujudkan dengan sumber daya yang ada. πŸ”Ή Contoh: Jika saat ini omzet bisnis Rp10 juta/bulan, target Rp50 juta/bulan dalam 1 bulan mungkin tidak realisti...

Strategi Jitu untuk Pengembangan Usaha

Image
Hari ini, kita akan membahas salah satu elemen penting dalam pengembangan usaha kita, yaitu Strategi . Strategi adalah rencana tindakan yang akan kita gunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah kita tetapkan bersama. Apa Itu Strategi? Secara sederhana, strategi adalah cara kita mencapai tujuan. Ibaratnya, jika tujuan adalah kota yang ingin kita tuju, maka strategi adalah peta jalan yang akan kita gunakan untuk sampai ke sana. Mengapa Strategi Penting? ✅ Memberikan Arah: Strategi membantu kita fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. ✅Meningkatkan Daya Saing: Strategi yang baik membuat usaha kita lebih unggul dari pesaing. ✅ Mengoptimalkan Sumber Daya: Strategi membantu kita menggunakan sumber daya (uang, waktu, tenaga) secara efisien. ✅ Membuat Kita Lebih Siap: Strategi membantu kita mengantisipasi perubahan pasar dan tantangan-tantangan yang mungkin timbul. Komponen Utama Strategi: 1. Analisis Situasi: - Kita perlu memahami kondisi pasar, pesaing, dan tren yang ada. - ⁠Kita j...

Membangun Value (Nilai) dan Culture (Budaya) Perusahaan

Image
Value Perusahaan Value perusahaan (nilai perusahaan) adalah prinsip-prinsip inti yang menjadi dasar bagi keputusan, tindakan, dan perilaku dalam sebuah organisasi. Nilai ini mencerminkan identitas perusahaan, apa yang dianggap penting, dan bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh karyawan, pelanggan, serta pemangku kepentingan lainnya. Contoh Value Perusahaan - Integritas: Bertindak jujur dan transparan dalam setiap situasi. - Inovasi: Selalu mencari cara baru untuk meningkatkan produk atau layanan. - Kolaborasi: Mengutamakan kerja tim untuk mencapai tujuan bersama. - Kepedulian: Berkomitmen pada kesejahteraan karyawan, pelanggan, dan lingkungan. Bagaimana Menentukan Value Perusahaan? πŸ“Œ Libatkan Pemimpin Kunci: Diskusikan dan definisikan nilai-nilai yang paling penting bagi perusahaan dengan melibatkan para pemimpin. πŸ“Œ Pertimbangkan Sejarah dan Misi Perusahaan: Nilai perusahaan harus selaras dengan sejarah, visi, dan misi perusahaan. πŸ“Œ Fokus pada Nilai yang Dapat Diukur dan Diwujudka...

PENTINGNYA PENGUSAHA DAN USAHANYA MEMILIKI VISI & MISI

Image
  ✔ Visi adalah gambaran tentang tujuan besar yang ingin dicapai oleh usaha dalam jangka panjang. Visi berfungsi sebagai arah utama bagi pengusaha dan seluruh timnya. ✔ Misi adalah pernyataan tentang bagaimana usaha akan mencapai visi tersebut melalui langkah-langkah strategis dan operasional sehari-hari. 1. Menentukan Arah dan Tujuan yang Jelas πŸ“Œ Tanpa visi, bisnis bisa kehilangan arah. Dengan visi yang jelas, pengusaha dan karyawan tahu ke mana usaha ini ingin berkembang dan apa yang harus dicapai. 2. Memandu Pengambilan Keputusan πŸ“Œ Dalam menjalankan usaha, banyak keputusan yang harus dibuat. Visi dan misi menjadi pedoman dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan tujuan bisnis. 3. Membangun Identitas dan Diferensiasi Usaha πŸ“Œ Visi dan misi yang kuat membantu usaha memiliki karakter unik dan membedakan dirinya dari kompetitor 4. Meningkatkan Motivasi dan Loyalitas Karyawan πŸ“Œ Karyawan yang memahami visi dan misi akan merasa memiliki tujuan yang lebih besar, meningkatkan loyali...

MENGAPA PERUBAHAN BISA GAGAL?

Image
Menurut Model Lippit-Knoster, ada 6 elemen yang dibutuhkan agar perubahan bisa sukses. Jika salah satu elemen ini hilang, maka perubahan bisa gagal dengan cara tertentu. 1. Vision (Visi) → Jika Hilang: Kebingungan (Confusion) Visi adalah gambaran jelas tentang arah perubahan bisnis. Tanpa visi, tim dan pemilik bisnis akan bingung tentang tujuan dan manfaat perubahan. πŸ”Ή Contoh:  Seorang pengusaha kuliner ingin beralih ke model bisnis online tanpa memahami tujuan akhirnya. Tim bingung apakah fokusnya meningkatkan penjualan atau hanya mengurangi biaya operasional. πŸ“Œ Solusi:  Tetapkan visi yang jelas, misalnya: “Meningkatkan omzet 30% dalam 6 bulan melalui penjualan online.” 2. Consensus (Konsensus) → Jika Hilang: Sabotase (Sabotage) Konsensus berarti ada kesepakatan dan dukungan dari tim atau stakeholder. Tanpa konsensus, perubahan bisa ditolak atau bahkan disabotase. πŸ”Ή Contoh:  Seorang pemilik toko ingin menerapkan sistem kasir digital, tetapi karyawan senior merasa sist...

Atomic Habits: Kekuatan Perubahan Kecil untuk Hasil Luar Biasa πŸš€

Image
Bagi seorang pengusaha, membangun bisnis yang sukses tidak terjadi dalam semalam. Justru, kesuksesan datang dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Konsep Atomic Habits dari James Clear sangat relevan untuk meningkatkan produktivitas, disiplin, dan pertumbuhan bisnis. 1. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Tujuan ❌ Kesalahan umum pengusaha: Hanya fokus pada target besar seperti "Saya ingin bisnis saya sukses" tanpa strategi jelas.  ✅ Solusi: Bangun sistem kebiasaan yang mengarah ke tujuan tersebut, seperti: - Rutin riset pasar setiap minggu. - Konsisten membuat konten pemasaran. - Menjalin networking secara teratur. πŸ”₯Contoh: Daripada hanya menetapkan target omzet Rp100 juta, seorang pengusaha bisa membangun kebiasaan menghubungi 3 calon pelanggan baru setiap hari. 2. Ubah Identitas, Bukan Hanya Kebiasaan ✅ Alih-alih berkata "Saya ingin menjadi pengusaha sukses," ubah menjadi "Saya adalah seseorang yang selalu belajar dan berinovasi."  πŸš€ Dengan m...

JANGKAUAN LEBIH LUAS, PELUANG LEBIH BESAR πŸ’ΉπŸŒŽ

Image
  Salah satu teori yang relevan adalah "Market Expansion Strategy" dari Philip Kotler. Dalam bukunya Marketing Management, Kotler menjelaskan bahwa perluasan pasar bisa dilakukan melalui dua pendekatan utama: penetrasi pasar (market penetration) dan pengembangan pasar (market development).  > Penetrasi Pasar: Meningkatkan penjualan di pasar yang sudah ada dengan strategi promosi atau peningkatan kualitas produk > Pengembangan Pasar: Menjangkau pasar baru, baik secara geografis (misalnya ekspansi ke wilayah lain) atau demografis (menargetkan segmen pelanggan baru). Contoh Penerapan Praktis 1. Segmentasi Pasar: Temukan Pelanggan Baru yang Potensial Jika bisnis hanya bergantung pada pelanggan sekitar, perlu mencari segmen pelanggan baru yang masih relevan. Caranya - Riset pelanggan baru: Siapa yang mungkin butuh produk Anda tapi belum tersentuh? - Gunakan data transaksi lama: Apakah ada pelanggan dari luar kota yang tertarik? - Lakukan survei sederhana: Tanya pelanggan la...

BERSAING TANPA PERANG HARGA: KUNCI VALUE-BASED PRICING

Image
Teori "Value-Based Pricing" menyatakan bahwa harga produk sebaiknya mencerminkan nilai yang dirasakan oleh pelanggan, bukan semata-mata biaya produksi atau harga kompetitor. Menurut penelitian oleh Homburg, Artz, dan Wieseke (2012), pelanggan lebih cenderung membayar lebih tinggi jika mereka merasa produk memiliki unique value proposition (UVP) yang sulit ditemukan pada kompetitor.  Berikut cara penerapannya: 1. Ciptakan Keunggulan Produk (Diferensiasi) πŸ“¦πŸ” Jika produk Anda sama persis dengan kompetitor, pelanggan pasti memilih yang lebih murah. Buatlah perbedaan dengan: πŸ“Œ Fitur tambahan – Contoh: Jika jualan kopi, tawarkan opsi tanpa gula atau campuran rempah unik πŸ“Œ Kualitas lebih baik – Contoh: Jika jualan hijab, gunakan bahan premium yang nyaman dipakai seharian. πŸ“Œ Layanan ekstra – Contoh: Jika jualan makanan, berikan opsi pre-order untuk pelanggan yang ingin lebih praktis. 2. Bangun Branding dan Perceived Value πŸ’² Pelanggan rela membayar lebih jika produk punya nil...

MENENTUKAN PRODUK YANG BENAR-BENAR DIBUTUHKAN PELANGGAN

Image
Untuk menjawab permasalahaan ini, kita bisa merujuk pada teori Jobs to be Done . Jobs to Be Done (JTBD) adalah konsep yang mengatakan bahwa pelanggan membeli produk bukan sekadar barangnya, tapi karena mereka ingin menyelesaikan suatu masalah  atau memenuhi kebutuhan tertentu. Agar produk benar-benar dibutuhkan pelanggan, kita harus fokus pada masalah yang ingin mereka selesaikan, bukan hanya fitur produk. Berikut cara menerapkannya:  1. Riset: Cari Tahu "Pekerjaan" yang Ingin Diselesaikan Pelanggan πŸ“ŒTanyakan: Apa yang ingin dicapai pelanggan? Apa masalah atau kebutuhan yang mereka hadapi?  πŸ“ŒContoh: Mahasiswa dan pasangan muda yang tidak punya mesin cuci sendiri, ingin laundry yang cepat dan bisa ditunggu.  πŸ“ŒCara melakukannya: Wawancara pelanggan, observasi, atau analisis perilaku. 2. Segmentasi dan Target Pasar: Pahami kelompok pelanggan yang benar-benar membutuhkan produk kita. Misalnya, dalam bisnis laundry: πŸ“Œ Mahasiswa & pekerja kantoran → Butuh yang cepa...

Apa Itu "Bootstrapping" dalam Bisnis?

Image
  Di dunia usaha UMKM, "bootstrapping" itu artinya Bapak Ibu membangun usaha sendiri dengan uang sendiri. Jadi, nggak pinjem uang ke bank, nggak minta modal ke investor besar. Semua modalnya dari kantong sendiri, dari keuntungan usaha yang udah ada, atau mungkin dari tabungan keluarga. Kayak bayi yang belajar jalan sendiri, pelan-pelan, jatuh bangun, tapi akhirnya bisa lari kencang! Usaha yang "bootstrapping" juga gitu, mulainya mungkin kecil, tapi karena uangnya dari sendiri, jadi lebih hati-hati, lebih hemat, dan lebih mandiri. Kenapa Sih Harus "Bootstrapping"?  Nah, kenapa kok banyak yang milih "bootstrapping"? Ini kayak gini nih: 1. Lebih Merdeka, Nggak Ada yang Ngatur-ngatur: Kalau modalnya dari sendiri, Bapak Ibu jadi bosnya sendiri. Nggak ada investor atau bank yang ikut campur urusan dapur usaha. Bebas mau bikin produk apa, mau jual ke mana, mau atur harga berapa. 2. Lebih Hemat, Uang Nggak Bocor Kemana-mana: Karena uangnya dari hasil ker...

Biar Jualan Gak Cuma Laris Sesaat: Pahami Product-Market Fit!

Image
  Banyak pengusaha mikro masih bingung, jualan apa yang cepat laris? Akhirnya, mereka sekadar ikut tren, beli kulakan, lalu jual eceran. Memang, cara ini bisa menghasilkan uang cepat, tapi sulit untuk berkembang. Saat tren berubah atau ada pesaing yang lebih murah, usaha bisa langsung sepi pembeli. πŸš€ Solusinya? Temukan Product-Market Fit! Apa Itu Product-Market Fit? Sederhananya, Product-Market Fit (PMF) adalah ketika produk yang kita jual benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar. Pelanggan bukan cuma beli sekali karena tren, tapi terus balik lagi karena produk memang mereka butuhkan. Kenapa Banyak Pengusaha Mikro Belum Menemukan Product-Market Fit? ➡ Masih jual produk tanpa riset pasar  Banyak yang mikir, “Yang penting laris!” tanpa benar-benar memahami siapa pembelinya. Akhirnya, jualan jadi gak stabil. ➡ Hanya ikut tren tanpa kepastian jangka panjang  Produk yang viral cepat laku, tapi kalau tren berlalu, penjualan bisa langsung turun. ➡ Belum paham kebiasaan belanja...