Optimasi Google Maps: Hindari Spam, Duplikat, dan Info Salah

-

Mengapa Ini Penting?

Google Maps (Google Business Profile / GMB) adalah alat penting untuk membuat bisnismu lebih mudah ditemukan oleh pelanggan lokal. Namun, banyak bisnis gagal mendapat hasil maksimal karena melakukan kesalahan umum seperti spam, duplikat, atau informasi yang tidak akurat.

⚠️ Kesalahan ini bisa menurunkan visibilitas dan mengurangi kepercayaan calon pelanggan.

⚠️ Masalah Umum yang Harus Dihindari

1. Nama Bisnis yang Mengandung Kata Kunci Spam Berlebihan

Rumus yang dianjurkan: Brand + Keyword (khusus bisnis baru)
❌ Contoh Salah: "Bakso Enak Jogja Murah Halal Best Seller"
✅ Contoh Benar: "Bakso Pak Joko"

📌 Tips: Gunakan nama resmi sesuai dokumen legal dan papan toko, terutama jika bisnismu sudah dikenal.

2. Alamat Tidak Akurat atau Duplikat

  • ❌ Satu bisnis didaftarkan dua kali dengan alamat berbeda
  • ❌ Gunakan nama jalan fiktif / markas virtual

📌 Solusi:

  • Pastikan pin lokasi sesuai lokasi sebenarnya di peta
  • Gunakan alamat lengkap, hindari PO Box

3. Kategori Bisnis Tidak Tepat

  • ❌ Terlalu umum atau tidak relevan

📌 Tips:

  • Gunakan kategori primer yang spesifik (misal: "Toko Roti" bukan "Toko Makanan")
  • Tambahkan kategori tambahan hanya jika benar-benar relevan

4. Nomor Telepon atau Jam Operasional Palsu

  • ❌ Nomor tidak aktif / hanya WhatsApp
  • ❌ Jam buka ngawur, padahal tutup

📌 Tips:

  • Gunakan nomor yang aktif dan bisa dihubungi langsung
  • Update jam operasional secara berkala, terutama saat libur

5. Foto Palsu atau Diambil dari Internet

  • ❌ Pakai gambar stok, hasil editan, atau foto dari Google

📌 Solusi:

  • Upload foto asli tempat usaha, produk, dan aktivitas
  • Gunakan HP sendiri, pastikan pencahayaan terang & jelas

💡 Tips Tambahan

  • ✅ Rajin membalas ulasan pelanggan (positif & negatif)
  • ✅ Update konten rutin: promo, produk baru, info bisnis
  • ✅ Cek duplikat di Google Maps → cari nama bisnismu dan laporkan ganda
  • ✅ Gunakan fitur "Tanya Jawab" di profil untuk memberi info penting

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Membangun Value (Nilai) dan Culture (Budaya) Perusahaan

-
Image
Value Perusahaan Value perusahaan (nilai perusahaan) adalah prinsip-prinsip inti yang menjadi dasar bagi keputusan, tindakan, dan perilaku dalam sebuah organisasi. Nilai ini mencerminkan identitas perusahaan, apa yang dianggap penting, dan bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh karyawan, pelanggan, serta pemangku kepentingan lainnya. Contoh Value Perusahaan - Integritas: Bertindak jujur dan transparan dalam setiap situasi. - Inovasi: Selalu mencari cara baru untuk meningkatkan produk atau layanan. - Kolaborasi: Mengutamakan kerja tim untuk mencapai tujuan bersama. - Kepedulian: Berkomitmen pada kesejahteraan karyawan, pelanggan, dan lingkungan. Bagaimana Menentukan Value Perusahaan? 📌 Libatkan Pemimpin Kunci: Diskusikan dan definisikan nilai-nilai yang paling penting bagi perusahaan dengan melibatkan para pemimpin. 📌 Pertimbangkan Sejarah dan Misi Perusahaan: Nilai perusahaan harus selaras dengan sejarah, visi, dan misi perusahaan. 📌 Fokus pada Nilai yang Dapat Diukur dan Diwujudka...
Read more

Analisis Media Sosial Cuimie & Bakso Malang Albaaik

-
Meningkatkan Penjualan Lewat Konten yang Menggoda dan Strategis 📌 Profil Usaha Nama Usaha: Warung Cuimie & Bakso Malang Albaaik Pemilik: Rudi Adianto Jenis Usaha: Kuliner (makanan dan minuman) Tujuan Sosial Media: Meningkatkan penjualan Target Audiens: Semua kalangan Platform Utama: Instagram Kekuatan Saat Ini: Sudah aktif di Instagram Masalah Saat Ini: Belum dikenal luas, sumber daya terbatas 1. Akun Sudah Aktif, Tapi Belum Menggoda Lidah Audiens Instagram adalah platform visual—dan untuk bisnis kuliner, kontennya harus bikin orang lapar hanya dari layar HP. Sayangnya, konten Cuimie Albaaik belum maksimal dari segi visual, pencahayaan, dan storytelling. Belum ada konten yang benar-benar “memaksa” orang untuk segera datang atau order. Saran: Ambil close-up makanan saat masih panas—biar uap dan kuah terlihat meleleh. Gunakan cahaya alami dari jendela agar warna makanan lebih hidup. Rekam momen menarik: menuang kuah, membelah bak...
Read more

START WITH WHY – Bangun Bisnis dari “KENAPA”

-
Image
Assalamualaikum, Bapak Ibu Pengusaha LDII DIY. Hari ini kita membahas tentang Bangun Bisnis dengan "Kenapa" . Ini adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Simon Sinek. Inti dari konsep ini adalah bahwa orang tidak membeli apa yang Anda lakukan, tetapi mereka membeli mengapa Anda melakukannya.  Model Lingkaran Emas (The Golden Circle) Sinek menggambarkan konsep ini melalui model yang disebut "Lingkaran Emas" (The Golden Circle), yang terdiri dari tiga lapisan: 1. Why (Mengapa) : Ini adalah tujuan, alasan, atau keyakinan Anda.  ➡️ Mengapa kita mendirikan bisnis ini?  ➡️ Apa masalah yang ingin kita selesaikan?  ➡️ Nilai-nilai apa yang kita pegang teguh?  ➡️ Apa keyakinan kita tentang bagaimana bisnis ini dapat memberikan manfaat?. 💬 Pertanyaan kunci untuk kita renungkan: Mengapa bisnis kita ini penting? Apa dampak positif yang ingin kita berikan kepada pelanggan, karyawan, dan masyarakat luas? Mengapa orang lain harus peduli dengan bisnis kita? 2. How (Bagaima...
Read more